Ibarat nila setitik rusak susu sebelanga. Begitulah pepatah yang sangat pantas dialamatkan untuk situasi citra polisi dimata publik saat ini. Hanya karena ulah segelintir oknum, nama institusi polisi turut merasakan imbasnya.
Lalu, pernah kah kita berfikir jika hidup di negara yang banyak kekacauan ini tanpa adanya polisi, pasti kejahatan sudah terjadi dimana-mana.
Beberapa pekan terakhir ini kita memang mendengan pemberitaan tentang Oknum polisi yang melakukan kejahatan tapi yakinlah tidak semua polisi itu jahat.
Muhammad Ichsan Maulana seorang anggota propam yang bertugas di Polrestabes palembang mengungkapkan rasa sedikit kecewaannya pada masyarakat yang sering berkomentar negatif terhadap Institusi polri. Ia mengatakan padahal masih banyak anggota polisi yang melakukan kebaikan, di banding yang melakukan hal negatifnya.
Ia juga merasakan dampak dari kejadian akhir-akhir ini, ia lebih sering di olok-olok sebagai “anak buah sambo” yang jelas-jelas ia tak punya kaitannya dengan kejadian itu.
komentar negatif dan bekurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap institusi polisi membuatnya merasa sedih.
Ia merasa, kejadian akhir-akhir ini selalu polisi yang disalahkan hanya melihat dari satu sisi dan tidak melihat kebaikan dan keberhasilan yang telah di lakukan kepolisian Indonesia selama ini.
Semua tertutup dan yang terlihat sekarang hanyalah hal negatifnya saja. Padahal, polisi juga manusia biasa yang pasti bisa melakukan salah dan khilaf, jangan sampai oknum yang melakukan kesalahan tapi institusi yang selalu disalahkan.
Masih banyak hal baik dan prestasi-prestasi hebat yang sering di lakukan kepolisian di Indonesia begitu pun di ruang lingkup Polrestabes Palembang yang dapat kita lihat kegiatannya di Instagram @Polisi_Palembang mulai dari bakti sosial, berbagi kesesama, serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Jadi tidak semua polisi itu buruk kelakuannya, apa jadinya negara ini jika tanpa bantuan dari kepolisian, masih banyak hal baik yang dilakukan polisi-polisi hebat di Indonesia. Kesalahan dan kekhilafan bisa terjadi pada siapa saja, institusi mana saja, dengan jabatan apa pun jangan sampai yang melakukan oknum tapi yang diolok-olok dan berimbas pada nama baik institusi.