MAKLUMATNEWS.com – Suatu hari, Rasulullah SAW dan para sahabat berjalan di tengah padang pasir. Saat itu, panas sinar matahari terasa menyengat, seolah membakar tubuh, bahkan menelusup menembus ke lapisan kulit. Tiba-tiba, seorang ibu tampak sedang menggendong bayinya.
Sang ibu dengan penuh perhatian mendekap buah hatinya. Ia berusaha melindungi bayinya agar tak terkena panas matahari. Melihat pemandangan ini, Rasulullah menghentikan langkah para sahabatnya. Seolah mendapat tamsil kasus yang tepat, beliau bertanya, “Wahai para sahabatku, akankah ibu itu melemparkan bayinya ke dalam api yang membara?” Para sahabat menjawab serentak, “Tidak mungkin, wahai Rasulullah.”
Kemudian, Rasulullah bersabda, “Ketahuilah, kasih sayang Allah jauh lebih besar daripada kasih sayang ibu itu terhadap bayinya. Dia-lah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim!” (HR Bukhari-Muslim). Kisah di atas mengajarkan bahwa sifat Allah yang khusus diberikan kepada orang-orang beriman pada hari akhir adalah ar-Rahman dan ar-Rahim. Kedua asma Allah ini (ar-Rahman dan ar-Rahim) berasal dari kata arrahmah.
Dengan kasih-Nya ini, Sang Khalik mencukupkan semua kebutuhan hidup makhluk di alam semesta. Hanya saja, limpahan kasih ini hanya diberikan Allah pada semua mahluk selama hidup di dunia, di akhirat kelak kasih sayang ini hanya diberikan kepada orang beriman yang menjadi penghuni surga.
Oleh karenanya, ketahuilah wahai sahabat, bahwa kita hanya diberikan surge setelah iman kita memang sungguh-sungguh hanya kepada Allah. Dan ibadah yang dilakukan di dunia ini hendaklah benar dan sungguh-sungguh karean Allah. Bukan mengejar dunia semata. Dalam surat Az Zumar ayat 53 ini, Allah menjelaskan bahwa Allah akan selalu mengampuni dosa-dosa setiap hamba-Nya.
Bahkan dikatakan bahwa ayat ini merupakan bukti kasih sayang Allah kepada setiap hamba-nya yang ingin bertaubat dan kembali pada jalan Allah yang baik dan benar.” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Az Zumar 53).
Ayat ini menjawab kegelisahan penduduk Makkah akan dosa-dosa mereka. Para penduduk Makkah mengadu kepada Nabi Muhammad SAW, bertanya akankah Allah mengampuni dosa-dosa yang mereka lakukan. Orang yang mengadu ini termasuk golongan orang yang melakukan dosa-dosa besar seperti penyembah berhala hingga pembunuh berdarah dingin.
Di antara asma sekaligus sifat Allah adalah ar-Rahman dan ar-Rahim, yang artinya adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya. Sebagian ulama membedakan cakupan sifat rahman Allah dan sifat rahim-Nya. Sifat rahman Allah mencakup semua manusia, baik yang Muslim maupun yang bukan, yang mukmin maupun fasik, yang taat maupun yang durhaka.Sementara sifat rahim-Nya hanya untuk orang Muslim, yang mukmin dan taat nanti di akhirat. Bentuk kasih sayang Allah kepada makhluk yang disayang-Nya adalah dengan memberi limpahan pahala yang banyak untuk ibadah yang sedikit, memberi pahala yang besar untuk amaliyah kecil, dan memberi pahala yang berat (di timbangan amal) untuk amaliyah yang ringan.
Contohnya membaca Alquran, hanya mengecap satu huruf dibalas satu kebaikan dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Rasulullah bersabda, Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, ia akan mendapat pahala satu kebaikan, satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak menyebut alif laam miim satu huruf, tapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf (HR Tirmidzi).
Begitu pula dengan sedekah, satu pemberian kepada orang lain pahalanya akan dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui (QS al- Baqarah [2]: 261).
Dengan kata lain, satu sedekah akan dibalas 700 pahala sedekah oleh Allah SWT. Misalnya, kita bersedekah seribu rupiah kepada orang lain. Maka, pahala yang akan kita dapatkan adalah setara dengan tujuh ratus ribu rupiah. Bahkan, pahala itu bisa dilipatgandakan lagi oleh Allah menjadi dua kali lipat, yakni senilai satu juta empat ratus ribu rupiah bagi orang-orang yang Allah kehendaki.
Dengan landasan, Allah melipatgandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah masih menyiapkan pahala yang lebih besar dan lebih banyak dari itu, jika berbagai amaliyah tersebut bertepatan dengan waktu-waktu tertentu dan tempat- tempat tertentu, seperti bulan-bulan haram atau dilakukan di tanah haram. Oleh karena itu, Allah sampai bertanya sebanyak 31 kali dalam surah ar-Rahman, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Dikutip dari laman Republika.co.id). Hal ini sebagai pemberitahuan sekaligus peringatan bagi kita semua, betapa besar kasih sayang Allah kepada kita dan betapa banyak karunia-Nya yang disiapkan untuk kita.
Maka, pantas ketika Allah sampai berfirman, Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS al Nahl [16]: 18).Dengan kasih sayang-Nya semua makhluk berhak mendapat karunia-Nya dan dengan kasih sayang-Nya semua makhluk berhak mendapat samudra kasih-Nya Allah SWT tidaklah menciptakan alam semesta tanpa maksud. Dia menjadikan semua yang ada di bumi dan di langit untuk memenuhi kebutuhan manusia. Difirmankan, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah [2]: 29.
Seluruh potensi yang ada di dalam dan permukaan bumi dihamparkan untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Tidak ada satu pun makhluk di alam ini yang tidak bermanfaat. Nyamuk misalnya. Walaupun menganggu, nyamuk dapat membangkitkan kreativitas manusia, obat nyamuk contohnya. Dengan adanya nyamuk, banyak orang yang tercukupi ekonominya. Allah telah menciptakan alam dengan sangat sempurna, sehingga manusia dapat hidup di dalamnya dengan nyaman.
Semuanya telah ditata dengan akurat. Perjalanan siang dan malam, rantai makanan antara makhluk hidup sampai pada lingkungan tempat ia hidup, semuanya telah diatur dengan hukum-Nya. Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, Dia juga menciptakan seratus rahmat (kasih sayang). Setiap rahmat yang diciptakan-Nya seluas jarak yang terbentang antara langit dan bumi. Dengan satu rahmat inilah seorang ibu menyayangi anaknya, binatang-binatang buas dan burung saling mengasihi antar sesama. Pada hari kiamat, Allah akan menyempurnakan (sembilan puluh sembilan rahmat-Nya) dengan satu rahmat itu, maka genap menjadi seratus rahmat. (HR. Muslim no.7153). Betapa luas kasih saying itu. (*)
Penulis: Bangun Lubis