OPINI

Komunitas Arab di Indonesia

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — KOMUNITAS Arab yang menetap di Indonesia, sebagian berasal dari orang orang yang datang dari Hadramaut.

Tidak diketahui secara pasti, kapan migrasi yang dilakukan oleh orang orang Hadramaut ke kepulauan Hindia ini dimulai.

Akan tetapi bisa diyakini mereka datang pada akhir abad kedelapan Masehi.

Artinya, mereka datang sebelum orang orang Portugis yang mendahului orang orang Belanda ke wilayah tersebut.

Tujuan utama adalah untuk berdagang sebagai saudagar.

Orang orang Hadramaut ini tidak sama dengan orang orang asing lainnya yang menetap di Indonesia, seperti Cina dan Eropa.

Itu bukan saja mereka beragama Islam, akan tetapi salah satu faktor utama kedekatan mereka dengan orang orang Indonesia adalah karena mereka tidak datang dengan perempuan mereka. Sehingga, mereka menikah dengan perempuan perempuan Indonesia.

Tidak mengherankan jika orang orang Arab yang dilahirkan di kepulauan Indonesia rata rata memiliki darah campuran.

Sehingga akan kita dapati orang orang Hadramaut Indonesia pada hari ini memanggil orang orang Indonesia dengan sebutan akhwal bentuk jamak dari khaal yang berarti kerabat dari ibu mereka.

Mereka telah melebur di dalam masyarakat Indonesia (Jawa), memberikan pengaruh, menerima pengaruh dan menjalin hubungan pernikahan, sehingga lahir generasi baru dari keturunan Hadhrami yang tidak mengenal bahasa Arab kecuali melalui kakek kakek mereka.

Mereka bukan dianggap orang asing, namun merupakan bagian dari negeri baru mereka.

Mereka juga ikut berjuang bersama penduduk negeri dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Maka orang orang Hadrami khusus nya dan orang orang Arab umumnya saat ini merupakan bagian dari masyarakat Indonesia.

Tidak ada yang membedakannya kecuali raut wajah Arab. Terkadang ciri wajah ini juga hilang, sehingga yang tersisa hanya nama saja.( Lihat website koran Al-Bayan, 6 dzulhijjah 1420 H).

BACA JUGA  Kedudukan Urf dalam Hukum Islam

 

              Kampung Arab Surabaya (Foto : IST)

Beberapa kebiasaan dan tradisi yang mereka bawa baik masyarakat Hadrami dan Hadramaut antara lain :

1. Para pembawa pedang dan disebut Qaba’il, mereka sebagai pelindung negara dan menjaga keamanan.

Mereka adalah Yafi’ dan keluarga Katsir, dan orang orang yang bergabung, misalnya keluarga Jabir, Awamir, Bajri, Aku Saif, Tamim dari Bani Zhannah seperti keluarga Syahbil, keluarga Hamidah, Nahad, Kindah, Syaiban, Nawwah, Ad-Din, Al-Ja’dah dan lain nya.

2. Pedagang, adalah para saudagar dan pengusaha serta yang tergolong bersama mereka seperti para tukang, pengrajin kayu dan sebagainya. Kehidupan mereka berada di pusat perdagangan.

3. Petani, menanam pohon pohon kurma.

4. Kaum Agamis, mereka adalah keluarga Ba’alwi (Alawiyun), keluarga Bawazir, keluarga Amudi, keluarga Ishaq, keluarga Bajabir dan keluarga Abbas.

Keluarga Ba’alwi terbagi kepada Afkhadz dan Buthun, di antara nya keluarga Syaikh Abu Bakar, Al-Atthas, Alaidrus, Al-Habsy, Syihab, Al-Jufri, Balfaqih, Al-Kaf dan As-saqqaf.

Orang orang Alawiyun juga membangun banyak kubah untuk bagian kuburan mereka di Hadramaut dan negeri tempat mereka hijrah mereka.

Pada tahun 1903 M, sekelompok orang dari keluarga Ba’alwi mendirikan sebuah perkumpulan atau organisasi yang bernama Jamiat Kheir.

Sebuah organisasi Islam yang didirikan secara tradisional di kota Jakarta, dengan tujuan membantu orang orang fakir dan memberikan pengajaran agama kepada generasi muda.

Dari tahun ke tahun berikutnya berkeseimbang baik di zaman kolonial maupun setelah kemerdekaan.

Perkumpulan inilah yang memiliki kontribusi besar bagi rakyat Indonesia secara umum dan bagi komunitas Arab secara khusus, karena mereka lah yang menjadi pionir tersebar nya dakwah pembaharuan setelah mereka mendatangkan Syaikh Ahmad As-Surkati dari Mekkah.

 

_________________

Sumber bacaan : Perjuangan Dakwah Syaikh Ahmad bin As-Surkati di Indonesia, terbitan DPP Perhimpunan Al-Irsyad.

BACA JUGA  Ramadhan yang Suci, Puasa yang Akan Melebur Dosa Anak Manusia

 

* Oleh : Albar Sentosa Subari, Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel 2019-2024

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button