PENDIDIKAN

38 Tahun Mengabdi, Kepala SMPN 1 Palembang Hastia Ungkap Pengalaman Paling Berkesan Selama di Dunia Pendidikan

MAKLUMATNEWS.com, Palembang –Komite SMP Negeri 1 Palembang menggelar kegiatan pelepasan masa purnabakti Kepala SMP Negeri 1 Palembang Hj Hastia S.Pd, MSi.

Acara pelepasan itu berlangsung di halaman SMPN 1 Palembang, Selasa (22/8/2023).

Kegiatan pelepasan itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 60 Tahun Kepala SMPN 1 Palembang.

Kepala SMP Negeri 1 Palembang Hj Hastia S.Pd, MSi mengatakan, acara hari ini adalah acara purna bakti dari wali murid surprise untuk dirinya.

“Saya sangat terharu hari ini. Saya merasa sangat disayangi, sangat dikasihi sangat dicintai oleh semua siswa, guru dan wali murid.

Cinta yang luar biasa dari wali murid, dari anak-anak tadi kalian bisa melihat itu melebihi dari segala-galanya.

Saya pernah dapat prestasi luar biasa saat menjabat menjadi Kepala SMP 9 Palembang, saya pernah diundang ke Istana Negara.

Tapi tidak sebahagia hari ini, saya hari ini luar biasa bahagia dengan acara ini. Di acara ini siswa, orang tua siswa dan komite menunjukkan kasih sayangnya untuk saya,” ujarnya.

Lebih lanjut Hastia menuturkan, selama 3 tahun menjadi Kepala SMPN 1 Palembang ada banyak kesan.

“Sangat luar biasa kerjasama di sini antara pihak sekolah dan wali murid dan juga komite. Itu sangat luar biasa.

Alhamdulillah SMP 1 ini selama 3 tahun saya di sini banyak sekali prestasi-prestasi yang diraih oleh anak-anak maupun dari pihak sekolah,” katanya.

Ketika ditanya awak media apakah ada program yang belum tercapai selama memimpin SMPN 1 Palembang, Hastia menuturkan, ada banyak program belum bisa dilaksanakan.

“Tapi inilah kemampuan saya. Salah satunya saya kemarin ingin memprogramkan pembangunan rehab gerbang di depan.

Program yang lain banyak sekali yang sudah saya laksanakan dan yang juga masih belum saya laksanakan.

BACA JUGA  Stisipol Candradimuka dapat Bus Sekolah

Tapi saya merasakan masih sedikit yang saya sudah lakukan di SMPN 1 ini,” ucapnya.

“Harapan saya kepada pengganti saya bisa meneruskan program yang sudah baik di sini. Bisa bergandengan tangan dengan masyarakat SMP 1 ini dan bisa membawa SMPN 1 Palembang ini ke arah yang lebih baik lagi,” tambah Hastia.

Setelah pensiun, Hastia mengungkapkan, dia mau meluangkan banyak waktu bersama cucu.

“Yang jelas menikmati masa pensiun 38 tahun menjadi PNS, di antaranya selama 14 tahun menjadi kepala sekolah. Apalagi menjadi kepala sekolah itu banyak tanggung jawabnya,” tuturnya.

Dengan pengalaman beberapa tahun menjadi kepala sekolah, Hastia berharap kepada pemerintah mudah-mudahan sumber dana dari dana BOS kalau bisa tepat waktu.

“Jangan terhambat, karena ada sebab akibat, misalnya dana BOS belum dicairkan itu berakibat dengan honor guru.

Itu sangat berakibat dia mau mengajar karena memerlukan dana, biaya. Jadi kalau belum dibayar honornya pasti ada pengaruhnya dalam memberikan pembelajaran di kelas,” ucapnya.

“Sekarang ini mereka belum terima gaji sampai 2 bulan. Harapan saya kepada pemerintah supaya dana BOS itu pencairannya lebih lancar lagi dan tepat waktu,” tuturnya.

Hastia meminta kepada teman-teman terutama para guru teruslah memotivasi anak-anak SMPN 1 dan seluruh anak bangsa ini agar terus maju.

“Apalagi sekarang ini ada kurikulum merdeka sehingga guru-guru sudah merdeka mengajar.

Jadi mereka bisa menentukan yang mana karakter sekolah, yang mana potensi yang ada di sekolah itu untuk dikembangkan,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Komite SMPN 1 Palembang Ki Agus Ruslan Ismail mengatakan, hari ini pihaknya sengaja mengundang orang tua wali murid untuk hadir ke sekolah menghadiri kegiatan ini.

“Saya di Jakarta, saya pulang agar acara ini meriah berkesan dan memberikan arti tersendiri dalam kehidupan bunda Hastia.

BACA JUGA  Kadin Sumsel Bekerjasama dengan Disdik Sumsel Ciptakan SDM Bersertifikasi

Karena selama beliau menjadi kepala sekolah saya dari SMPN 9 terus di sini, saya tahu beliau mengayomi, mengasihi terus membentuk karakter baik siswa,” katanya.

“Itu tidak dipungkiri lagi. Saya rela berjuang mati-matian membela walaupun tetes darah terakhir.

Saya siap membela bunda Hastia. Karena secara proporsional bukan buat-buat, karena bunda Hastia bekerja secara profesional menjalankan tugasnya sebagai pendidik, sebagai kepala sekolah untuk mengomandoi manajemen sekolah ini tidak diragukan lagi,” bebernya.

“Saya ditunjuk sebagai ketua komite aklamasi. Saya bersedia, karena saya tahu saya mendampingi Bunda Hastia ini, kita bisa bertukar pikiran sama-sama memberikan imajinasi yang baik memberikan motivasi yang baik dan kapabilitas Bunda Hastia tidak diragukan lagi. Kami merasa kehilangan Bunda Hastia,” tuturnya.

Ruslan Ismail menuturkan, permintaan dari Bunda Hastia dia diminta kembali menjadi ketua komite.

“Ketua Komite itu pengabdian untuk mengisi sisa umur dan ilmu yang bermanfaat.

Sudah banyak ilmu yang bermanfaat yang diberikan oleh beliau. Semoga ini menjadi bekal amal ini.

Kami merasa kehilangan, mudah-mudahan dengan kepala sekolah yang baru kami berharap bisa bersinergi dengan kami.

Artinya menurunkan apa yang sudah dibuat oleh Bunda Hastia baik konsep maupun apa-apa,” tandasnya.

 

 

 

Reporter : Yanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button