MOZAIK ISLAM

Hujan Adalah Rahmat Allah, Jangan Cela Ketika Turun

 Maklumatnews.com – Sering kita mendengar celaan orang-orang yang belum mengerti saat hujan turun. Mereka mengatakan,”Hujan lagi ..Hujan lagi.” Bahkan hujan dicela sebagai suatu yang menyulitkan aktivitas sehari-hari.

“Jangalah cela turunya hujan itu, karena hujan lebat atau pun gerimis, kesemua itu adalah Rahmat Allah,”ujar *Ustads Amran Anwar SE*, ketika dalam sebuah Kajian di Masjid Al Furqon Palembang ahad lalu

Dia menerangkan perlu diketahui bahwa hujan itu adalah rahmat dari Allah. Allah berfirman, “Dan Dia-lah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan)…” (QS Al-A’raaf: 57)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa maksud rahmat pada ayat ini adalah hujan. Beliau berkata,n “Maksud dari ‘sebelum datangnya rahmat-Nya’ yaitu sebelum datang hujan. Dalam ayat lain juga Allah menyebutkan hujan sebagai rahmat. Allah berfirman, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. ” (QS. Asy Syuura: 28).

Karena hujan adalah rahmat Allah, tentu kita dilarang mencela hujan dan angin yang bersama hujan tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Janganlah kamu mencaci maki angin.”  Allah yang mengatur waktu, cuaca dan seluruh alam semesta ini. Mencela dan memaki hal tersebut, berarti mencela Allah yang telah mengaturnya.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Allah ’Azza wa Jalla berfirman, “Anak Adam menyakitiKu. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” Ini adalah sebuah dalil yang begitu sahih maknanya untuk melarang kita dengan perkara mencela atas ketentuan Allah.

Amran melanjutkan, bahwa tiada hujan hanya sesekali. Tetapi adakalanya hujan datang terus menerus. Maka jika hujan terus-menerus turun tanpa henti, berdoalah kalian kepada Allah yang mengatur hujan, agar hujan dialihkan dari kita, dengan doa berikut: “Ya Allah, Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah, Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”

Jangan mencela hujan! Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan, “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi”. Bahkan ada yang sampai mengumpat.

Perlu diketahui bahwa setiap yang seseorang ucapkan, baik yang bernilai dosa atau tidak bernilai dosa dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta’ala berfirman, ”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

*Berdoalah*

Rasulullah bersabda,“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)

Rasulullah telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin serta hujan karena makhluk tersebut

Intinya, mencela hujan tidak terlepas dari hal yang terlarang karena itu sama saja orang yang mencela hujan mencela Pencipta hujan yaitu Allah Ta’ala.  Ini juga menunjukkan ketidaksabaran pada diri orang yang mencela. Sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka.

Semestinya yang dilakukan ketika turun hujan adalah banyak bersyukur kepada-Nya. Ada doanya, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” , (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)”. (HR. Bukhari)

Hujan merupakan salah satu peristiwa di Bumi yang paling sering kita jumpai. Ya, di Indonesia sendiri bahkan hanya terdapat dua musim saja   yakni musim kemarau dan juga musim penghujan. Musim kemarau merupakan musim yang panas dan terik, dimana hujan jarang sekali turun.

BACA JUGA  Bal’am Bin Ba’ura, Potret Ulama yang Dilaknat Allah Karena Membela Penguasa Dzalim

Kta patut bersyuku dengan kondisi ini. Semoga Allah member rahmat dan menjauhkan bencana dari kita semua. Salah satu fungsi yang sangat penting dari adanya hujan adalah memperbaiki kualitas udara di sekitar kita. (*)

Penulis: Bangun Lubis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button