Ngaji Tafsir, Juz 8 Surat Al An’am Ayat 122 Tidaklah Sama Orang-Orang yang Hatinya Hidup dan Hatinya Mati
بسم الله الرحمن الرحيم
Surat Al-An’am Ayat 122 berbunyi :
{ أَوَمَن كَانَ مَیۡتࣰا فَأَحۡیَیۡنَـٰهُ وَجَعَلۡنَا لَهُۥ نُورࣰا یَمۡشِی بِهِۦ فِی ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِی ٱلظُّلُمَـٰتِ لَیۡسَ بِخَارِجࣲ مِّنۡهَاۚ كَذَ ٰلِكَ زُیِّنَ لِلۡكَـٰفِرِینَ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ }
Artinya :
Dan apakah orang yang mati (hatinya) lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir apa yang mereka kerjakan.
Pada ayat ini Allah melontarkan sebuah pertanyaan untuk menjadi renungan setiap manusia.
Adakah sama orang-orang yang mati hatinya karena kekafiran dan kemusyrikannya, lalu kami hidupkan hatinya dengan memperoleh hidayah, ilmu pengetahuan dan ketaatan?
Dengan orang-orang yang berada dalam kegelapan kekafiran, kebodohan dan kemaksiatan yang mereka tidak bisa keluar dari dalamnya? Jalan telah terputus bagi mereka, dan jalan-jalan menjadi gelap gulita sehingga tidak bisa mereka lalui menuju hidayah.
Sebagaimana telah kami tampakkan bagi orang-orang musyrik kemusyrikan mereka, kondisi mereka yang mengkonsumsi binatang bangkai (disembelih tanpa menyebut nama Allah) dan debat mereka yang batil menjadi baik dalam pandangan mereka, demikian juga kami jadikan bagi orang-orang kafir kemaksiatan mereka seolah-olah tanpak baik bagi mereka untuk kemudian Allah akan balas mereka azab yang pedih sesuai perbuatannya di akhirat.
Wallahu A’lam
Agus Jaya
PP. Pena Kita Sakatiga Indralaya Ogan Ilir Sumsel
085840154015 / 081367472006
Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam