MAKLUMATNEWS.com — Sudah menjadi tradisi berpuluh tahun, Masjid Al Furqon Palembang selalu menggelar pengajian malam jumat yang dikenal Tadabbur Alquran. Setidaknya sejak tahun 2000 silam, jamaah majelis taklim yang dimotori Pak Haji—panggilan akrab H.Djuliar Rasyid–mendapat pengetahuan yang mendalam Alquran dari seorang da’i yakni Ustadz H. Arfan M Alwi (alm) yang menjadi pengasuh pengajian rutin malam jumat tersebut.
Diantara puluhan jamaah yang aktif pengajian adalah Pak Emil—panggilan akrab H. Emil Rosmali—yang sehari-hari juga sebagai Direktur Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Furqon Palembang dan Pak Bangun—sapaan H.Bangun Lubis, keduanya lantas berpikir bagaimana materi-materi Tadabbur Alquran perlu disebar-luaskan ke umat islam agar lebih luas lagi, masif dan banyak lagi, terutama sekali bagi yang tak sempat ikut pengajian, oleh sebab itu dipandang perlu ada sebuah wadah atau media yang bisa dijadikan wahana untuk kebutuhan dakwah itu.
Sementara di sisi lain, Pak Emil yang memiliki bisnis di bidang pendidikan sebagai Direktur SIT Al Furqon Palembang pun sebenarnya juga berpikir pula bagaimana menjalin komunikasi dan informasi yang efektif antara siswa, guru dan para orangtua murid dan sebaliknya dengan sebuah media komunikasi yang mumpuni. Sejurus kemudian, maka wacana ini segera diwujudkan dengan bersepakat untuk mendirikan sebuah surat kabar, media massa, pers atau tabloid yang bisa menampung kebutuhan interaksi kedua komunitas tersebut.
Maka untuk merealisasikan proposal tersebut, Pak Emil, Pak Bangun, Ustadz Arfan, Pak Haji dan Ustadz Amran (da’i senior Yayasan Dakwah dan Pendidikan Al Furqon Palembang) menggelar rapat beberap kali dan akhirnya berdirilah Media Islam As SAJIDIN.
Nama As SAJIDIN tersebut merupakan usul dari (Alm) Ustadz Arfan Allah yarham, yang memiliki makna bahwa dalam mengelola tabloid dakwah ini harus dilandasi dengan rasa syukur dan tawadu’ kepada Allah Swt, dimana kosa kata SAJIDIN tersebut berarti orang-orang yang bersujud sebagaimana yang tersebar dalam Alquran.
Selanjutnya Media Islam As SAJIDIN ini dibawah manajemen PT Al Muddatsir Media Utama. Kata Muddatsir ini diambil dari materi terakhir dari Tadabbur Alquran yang diasuh Ustadz Arfan yakni memahami tafsir Surah Al Muddatsir, Alquran Surah ke-74 Juz 29.
Setelah terjadi kesepakatan yang kuat, para pendiri Pak Haji, Pak Emil, Pak Bangun, Ustadz Arfan dan Ustadz Amran, termasuk Ibu Ides (Hj. Desmawati Djuliar, Direktur Hotel Al Furqon) sekarang sudah almarhummah, Media Islam As SAJIDIN ini diluncurkan persis di Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2014 bertepatan dengan 2 Rajab 1435 H.
Dan tak terasa, cikal bakal media dakwah yang “Bermula dari pengajian malam jumat” ini, sudah telah berusia 10 tahun yang dikenal dengan Satu Dasawarsa kalau berpatokan dengan almanak hijriah yakni lahir tanggal 2 Rajab 1435 H, sekarang sudah 2 Rajab 1445 H. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kekuatan dan kesempatan kepada seluruh awak pengelola untuk meniti, menapaki serta merawat Media Islam As SAJIDIN ini, yang saat ini sudah berusia 10 tahun.
Tentu perjalanan media dakwah bermotto “Menebar Ilmu Meraih Hikmah” ini, pastilah berwarna- warni seiring dengan perkembangan pers pada umumnya. Alhamdulillah, As SAJIDIN yang setiap kali terbit secara istiqomah ini, tetap setia mengunjungi umat, pembaca yang beriman sekalian. Seiring waktu berjalan. jikalau dulu As SAJIDIN terbit dalam format media cetak, maka sejak badai Covid-19 lalu menyerang dan juga iklim media cetak sudah dikala senja, maka tabloid islam yang sudah berusia 10 tahun ini, disepakati akan terus mengunjungi pembaca dan berdakwah dengan format digital atau As SAJIDIN DIGITAL.
Alhamdulillah wa syukurillah. Nikmat apalagi yang kau dustakan. Dirgahayu 10 Tahun As SAJIDIN. (*)
Editor : Aspani Yasland
