Alasan Wanita Lebih Rentan Alami Vertigo

MAKLUMATNEWS.com – Setiap orang pasti pernah merasakan pusing di kepala. Namun jika gangguan tersebut membuatmu serasa berputar hingga kehilangan keseimbangan, mungkin rasa sakit kepala tersebut disebabkan oleh vertigo. Gangguan ini dapat berbahaya saat menyerang tiba-tiba, karena mungkin saja kamu sedang berkegiatan seperti mengendarai kendaraan.
Vertigo adalah gejala dari masalah medis lain yang mendasarinya. Banyak kondisi berbeda yang menyerang area kepala sehingga menimbulkan kelainan tersebut. Umumnya, vertigo disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam, atau disebut vertigo perifer. Penyebab vertigo lainnya terjadi karena masalah di otak atau sistem saraf, atau vertigo pusat.
Perasaan sulit menyeimbangkan tubuh dapat terjadi sehingga kamu merasa seperti sekeliling menjadi berputar. Serangan dari vertigo mampu timbul secara tiba-tiba bahkan gangguannya terjadi dalam puluhan detik. Dan fakta yang mengejutkan adalah vertigo lebih berisiko terjadi pada wanita. Maka dari itu, penting untuk setiap wanita mengetahui alasan wanita lebih berisiko untuk mengalami vertigo dibandingkan laki-laki.
Mengutip dari Halodoc.com, ini beberapa alasan wanita lebih berisiko mengalami vertigo :
Otak yang Lebih Sensitif
Hal yang membuat wanita rentan alami vertigo adalah otaknya yang cenderung lebih sensitif dibandingkan pria. Beberapa hal kecil mampu mengubah emosi wanita dengan tiba-tiba, sehingga terjadi gangguan gelombang pada otak yang menimbulkan terjadinya vertigo. Saat terjadi, kamu akan merasa tidak nyaman pada area kepala.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa hal yang dapat menyebabkan wanita lebih rentan untuk alami vertigo. Dengan mengetahui hal tersebut kamu dapat menghindari beberapa hal atau mencegahnya sebelum terjadi. Walau begitu, pemicu dari vertigo pada setiap wanita dapat berbeda-beda. Jika kerap terjadi, mungkin kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.
Hormon
Alasan lainnya mengapa wanita lebih cenderung mengalami vertigo dibandingkan pria adalah faktor hormon yang berhubungan dengan menstruasi. Hal tersebut disebabkan kadar estrogen yang menurun dan bersamaan dengan asam lemak prostaglandin yang meningkat. Hal tersebut memicu zat serotonin dalam tubuh turun yang membuat kontraksi pada kepala sehingga timbulnya vertigo. Gangguan ini juga berisiko pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.
Beberapa orang mungkin hanya mengidap vertigo sekali dan tidak mengalami kekambuhan lagi. Namun, pada beberapa orang, gangguan ini lebih sering menyerang dan dapat menjadi salah satu gangguan medis. Apabila hal ini terus terjadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan pada ahli saraf atau spesialis telinga hidung dan tenggorokan agar gangguan dapat dipastikan.
Pengobatan dari vertigo sendiri tergantung dari penyebabnya, beberapa dapat diatasi dengan gerakan kepala tertentu hingga operasi. Awalnya, dokter akan melihat jejak rekam medis untuk mencari tahu penyebabnya. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan mendalam agar dapat dipastikan gangguan tersebut yang menimbulkan vertigo.
Beberapa cara pencegahan dari vertigo yang dapat dilakukan adalah perubahan pola makan, menghindari nikotin, hingga gerakan memiringkan kepala yang dapat dilakukan di rumah. Jika disebabkan oleh BPPV, kamu dapat melakukan latihan kristal kalsium karbonat di kepala menjadi lebih longgar agar posisi telinga bagian dalam lebih baik.
Dengan mengetahui semua hal tersebut, diharapkan kamu dapat menghindari bahkan mencegah vertigo untuk terjadi. Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik juga pasti dapat membuat vertigo menjadi lebih jarang untuk menyerang. Jika dirasa kepala sudah mulai berat, ada baiknya untuk tidak mengendarai atau melakukan suatu hal yang membutuhkan konsentrasi.