Menelisik Kemerdekaan Hakiki
Mengenang sejenak perjuangan para pejuang dan syuhada’
Puisi Guspri..
MENGENANG sejenak perjuangan para pejuang dan syuhada’
yang darah dan airmatanya mengalir dalam menegakkan kebenaran
merebut sebuah kemerdekaan dari cengkraman penjajah
Mengenang sejenak perjuangan para pejuang dan syuhada’
yang dengan pekik “ALLAHU AKBAR” menggentarkan hati para penjajah
dan merobekkan panji-panji mereka
Mengenang sejenak perjuangan para pejuang dan syuhada’
kita mendapatkan sebuah kebebasan yang bernama KEMERDEKAAN
Saudaraku…
Kalian selalu berteriak MERDEKA
tapi sekarang kalian justru terbelenggu
Kalian selalu berteriak MERDEKA
tapi kalian justru mengganti peran para penjajah
Kalian selalu berteriak MERDEKA
tapi kalian kehilangan nyali untuk menegakkan kebenaran
Mulut menjadi bisu
ketika negeri ini dicabik-cabik oleh para durjana
yang menjelma sebagai pemimpin
Telinga menjadi tuli
ketika teriakan penderitaan muncul menderu-deru
dari mulut-mulut yag tak berdaya
Mata menjadi buta
ketika ketidakadilan merajalela
dengan mengatasnamakan pembangunan berkesinambungan
Apa arti kemerdekaan selama ini?
Kemerdekaan ditendang baju HAM
Kemerdekaan dilempar pikiran Liberal
Kemerdekaan terhapus dengan Pluralisme
Kemerdekaan itu seolah sama dengan sebuah K-E-B-E-B-A-S-A-N
TIDAK
Sekali lagi TIDAK
Bukan itu
Kemerdekaan itu adalah ketundukan terhadap sebuah kebenaran hakiki
Kemerdekaan itu ketika kebenaran menjadi imam
Kemerdekaan itu ketika ego tunduk kepada Sang Pencipta
Lebur dalam aturan suciNya
Karena ia akan tetap menjadi suci
Itulah sebuah kemerdekaan abadi
Kemerdekaan yang Hakiki
(Palembang, 12 Agustus 2022)
¤ Guspri nama dari Agus Priyatmono, adalah Kepala SIT Alfurqon Palembang